NUTRISI

Latar Belakang

PRISMA menyadari gizi merupakan bagian penting bagi pertumbuhan manusia dan pembangunan ekonomi. Namun demikian, stunting – kondisi gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dan infeksi berulang terutama dalam usia 1000 hari pertama – masih menjadi masalah pelik di Indonesia. Stunting memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan ekonomi bagi individu dan masyarakat karena dapat menghambat perkembangan kognitif dan fisik, mengurangi kapasitas produktif, serta meningkatkan risiko penyakit.

Di enam provinsi wilayah kerja PRISMA, tingkat rata-rata stunting lebih dari 30% (terutama di Nusa Tenggara Timur). Sesuai tujuan PRISMA untuk mengurangi kemiskinan melalui peningkatan pendapatan petani kecil, maka aktivitas dalam bidang nutrisi menjadi topik tak terpisahkan dari program untuk berkontribusi pada upaya penurunan tingkat stunting.

Perspektif Gizi di PRISMA

Stunting bisa disebabkan oleh berbagai faktor: buruknya ketahanan pangan rumah tangga, cara yang tidak tepat dalam merawat dan memberi makan anak, lingkungan rumah tangga tidak sehat, dan kurangnya akses ke layanan kesehatan merupakan beberapa penyebab utama. Bagi rumah tangga petani kecil, beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab stunting adalah sebagai berikut:

  • Rendahnya produktivitas makanan bergizi tinggi menyebabkan produksi tidak cukup untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga sepanjang tahun. Kurangnya akses ke layanan irigasi, rendahnya kualitas input, dan kurangnya praktik pertanian yang baik adalah beberapa faktor umum dari rendahnya produktivitas,.
  • Rendahnya penerapan praktik pertanian yang baik seringkali juga mengakibatkan lingkungan rumah tangga terkontaminasi penggunaan bahan kimia pertanian yang tidak tepat, kotoran ternak yang tidak dibersihkan,dll. Kebersihan ternak yang buruk dapat meningkatkan kemungkinan infeksi.

  • Untuk tanaman yang dijadikan sumber pendapatan, rendahnya produktivitas mengakibatkan pendapatan kecil yang menurunkan kemampuan rumah tangga membeli makanan bergizi yang tidak dapat dihasilkan sendiri, bahan bakar, fasilitas sanitasi dan/atau layanan kesehatan.

  • Keterbatasan sumberdaya rumah tangga membuatnya tidak mampu merekrut tenaga kerja untuk pekerjaan pertanian dan/atau rumah tangga. Perempuan seringkali menanggung beban kerja berlebihan sehingga kurang waktu dan tenaga untuk merawat anak-anak dan/atau dirinya sendiri.

  • Rendahnya akses ke layanan kesehatan juga menjadi kendala bagi rumah tangga untuk memperoleh informasi gizi dan kesehatan. Di tengah berbagai pantangan lokal terkait konsumsi makanan dan promosi makanan yang menyesatkan, rendahnya literasi gizi menyebabkan banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi makanan dengan jenis yang terbatas dan kandungan gizi yang rendah.

Penyebab stunting yang beragam ini memerlukan upaya bersama dari berbagai sektor. Pertanian berpotensi untuk memberikan dampak positif pada perbaikan nutrisi dengan mendukung ketahanan pangan. Penerapan praktik pertanian yang baik juga dapat mengurangi kontaminasi di lingkungan rumah tangga. Menyadari kaitan penting antara pertanian dan nutrisi, PRISMA bekerja untuk memanfaatkan peluang guna memperkuat dampak program terhadap level nutrisi.

Pendekatan dan Strategi Gizi PRISMA

PRISMA bekerja untuk meningkatkan ketersediaan dan keragaman pangan serta memperbaiki sistem pasar untuk memastikan akses terhadap pangan sepanjang tahun. Kelayakan komersial dan insentif bisnis bagi para pelaku pasar pasti akan dimasukkan dalam berbagai gagasan aktivitas yang akan dilaksanakan. Ketika ada contoh bisnis layak, maka bagian pesan penting terkait gizi dapat dimasukkan sebagai kampanye pemasaran sosial untuk mengkonsumsi makanan bergizi. Lebih lanjut, PRISMA akan terus memantau adopsi praktik pertanian yang baik dan aspek dimensi pemberdayaan perempuan dengan beban kerja pertanian yang sesuai serta memperbaiki pengambilan keputusan atas sumberdaya rumah tangga.