Bappenas Logo Australian Government Logo

Studi Kasus: Pertanian Cerdas Iklim

Studi Kasus

Pertanian Cerdas Iklim

Mewujudkan Pertanian Padi Tahan Iklim: Mengatasi Tantangan Adopsi Varietas Unggul di Indonesia

Pertanian cerdas-iklim bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memastikan ketahanan petani terhadap perubahan iklim dan mengurangi jejak lingkungan sektor pertanian. Studi kasus ini diambil dari pengalaman PRISMA untuk menunjukkan bagaimana sektor swasta mendukung petani beradaptasi terhadap perubahan iklim dan mengurangi emisi. 

Adapting Agricultural Practices

Three case studies sharing private sector experiences launched on World Environment Day

Pendekatan pertanian cerdas iklim secara umum mencakup peningkatan efisiensi irigasi untuk mengurangi pemborosan air

Perubahan iklim memiliki risiko terhadap produktivitas beras yang dapat mengancam ketahanan pangan nasional. Kenaikan suhu sebesar 1°C dapat menyebabkan penurunan hasil panen padi sawah beririgasi sebesar 11,1 persen dan dapat lebih rendah pada sawah tadah hujan yakni sebesar 14,4 persen. Salah satu cara mengatasi tantangan ini adalah dengan mendorong praktik pertanian cerdas iklim.

Pendekatan pertanian cerdas iklim secara umum mencakup peningkatan efisiensi irigasi untuk mengurangi pemborosan air, penerapan pupuk yang lebih seimbang untuk mengurangi emisi, dan penggunaan strategi perlindungan tanaman untuk meningkatkan hasil panen. Namun, pemilihan penggunaan varietas benih unggul baru dan berkualitas dapat memengaruhi seluruh aspek lainnya dalam budidaya padi. Varietas Benih Unggul baru dan berkualitas yang dimaksud membutuhkan lebih sedikit pupuk dan lebih sedikit air,serta memiliki hasil lebih tinggi.

Terlepas dari kelebihan varietas unggul baru dan berkualitas, petani padi Indonesia masih mengandalkan varietas benih padi lama dengan hasil rendah. Varietas ini seringkali rentan terhadap kekeringan dan serangan hama, dan hasil panen yang lebih rendah. Hal ini menghasilkan emisi lebih tinggi per ton beras, yang dihasilkan dari asumsi pupuk berbasis nitrogen digunakan dalam takaran yang sama.

Berdasarkan pengalaman PRISMA selama lima tahun bekerja di sektor padi, inefisiensi tersebut disebabkan oleh terbatasnya pasokan varietas unggul baru dan berkulitas serta kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai manfaat dari benih unggul baru berkualitas.

Meningkatkan varietas unggul: produk dan bisnis

Menteri Pertanian meluncurkan benih cerdas iklim terbaru dari PT Botani, 19 April 2024

Di tahun 2021, Botani bermitra dengan PRISMA untuk menentukan langkah ke depan

Pada tahun 2021, PRISMA bermitra dengan produsen benih unggul baru dan berkualitas, PT Botani Seed Indonesia (Botani). Botani memiliki posisi yang unik di pasar benih padi yaitu sebagai perusahaan yang terafiliasi dengan universitas, di bawah naungan Institut Pertanian Bogor (IPB). Perusahaan berperan penting dalam menerapkan inovasi akademis di bidang pertanian kepada khalayak yang lebih luas.

Sebelum bermitra dengan PRISMA, Botani sangat bergantung pada hibah dan proyek pemerintah untuk mempertahankan upaya penelitian dan pengembangan atau litbang serta aktivitas produksinya. Namun, ketidakpastian pendanaan menjadi tantangan dalam meningkatkan produksi dan kapasitas organisasi.

Meskipun memiliki produk yang inovatif seperti benih cerdas iklim - IPB 3SPT, Botani memerlukan model bisnis berkelanjutan untuk menjual produknya di pasar bebas. Pada tahap awal, dikarenakan keterbatasan modal, Botani hanya bisa memproduksi dan mendistribusikan produknya dalam jumlah yang dipesan oleh pasar pemerintah. Perusahaan memerlukan bantuan untuk mengidentifikasi target pasar yang tepat untuk produknya. Selain itu, karena benih IPB 3S mengharuskan petani melakukan sedikit perubahan dalam membudidayakannya, banyak petani ragu untuk mengadopsi benih baru tersebut.

Untuk memperkuat posisinya dan membangun model bisnis yang lebih kokoh, Botani memerlukan pendekatan yang mampu memperkuat fondasi perusahaan, menyelaraskan kembali target pasar, dan secara efektif mempromosikan produknya kepada para petani. Di tahun 2021, Botani bermitra dengan PRISMA untuk menentukan langkah ke depan. PRISMA mengusulkan perubahan model bisnis lamanya untuk memasuk ke pasar bebas dan lebih agresif dalam kegiatan promosi.

Benih Cerdas Iklim Botani

Benih Botani memiliki produktivitas tinggi, penggunaan pupuk lebih sedikit, dan pemanfaatan air lebih efisien. Dengan kata lain, benih tersebut lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan mampu mengurangi produksi emisi gas. Belakangan, benih tersebut dinobatkan sebagai benih cerdas iklim karena sifat-sifat unggulnya.

Menyemai ide dengan para petani

Peluncuran benih PT Botani di Lamongan, Jawa Tengah 

Dengan dukungan PRISMA, Botani dapat meningkatkan produksi, distribusi, dan promosi benih cerdas iklim 

Baik dari sisi produksi maupun permintaan pasar, bisnis ini masih memerlukan pengembangan untuk meningkatkan pengggunaan benih cerdas iklim. Dengan dukungan PRISMA, Botani dapat meningkatkan produksi, distribusi, dan promosi benih cerdas iklim sehingga terjadi pengingkatan penggunaan benih secara luas di kalangan petani padi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Produksi

Dalam bidang produksi, Botani meningkatkan kapasitas penangkar dan agronomi melalui pelatihan khususdan kegiatan pengembangan kapasitas. Dengan meningkatkan keterampilan dan keahlian stafnya, perusahaan memiliki pasokan benih berkualitas yang lebih konsisten sekaligus meningkatkan jumlah produksi dan penjualannya secara bertahap.

Demplot

Botani mengidentifikasi dan memetakan lokasi yang cocok untuk mengoptimalkan potensi benih melalui kegiatan uji coba dan percontohan. Hal ini meningkatkan penerimaan petani dan memungkinkan Botani mengejar penetrasi pasar secara agresif.

Penjangkauan pasar

Botani membangun akses distribusi baru untuk memperluas jangkauan pasar dan mengembangkan kegiatan promosi, seperti pertemuan petani, demplot, dan kunjungan lapangan. Selain itu, Botani juga merevisi kemasannya menjadi lebih inklusif dengan menerapkan prinsip desain yang universal untuk memastikan kemasannya dapat dibaca dengan mudah oleh petani dengan gangguan penglihatan.

Semua intervensi promosi ini membekali petani dengan pengetahuan dan tips mengenai praktik pertanian cerdas iklim, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Tantangan utama Botani adalah memastikan petani mengikuti petunjuk cara menanam benih dengan benar. Meyakinkan petani bahwa mereka hanya membutuhkan sedikit pupuk untuk mencapai hasil yang optimal bukanlah perkara mudah. Oleh karena itu, segala kegiatan promosi memerlukan waktu untuk dapat melihat hasilnya. Botani menyadari bahwa petani memerlukan sekitar dua musim tanam (atau satu tahun) untuk beradaptasi dengan varietas baru dan mencapai hasil yang optimal.

Hasil

Direktur PT Botani, Pak Dadang, di samping kebun percontohan di Lamongan 

“IPB3S menunjukkan kinerja yang mengesankan" - Pak Wariman, Petani Padi, Karanganyar

Kolaborasi antara PRISMA dan Botani telah meningkatkan produksi, penggunaan, dan juga pengakuan benih cerdas iklim di kalangan petani dan pelaku pasar lainnya, termasuk pemerintah. Menteri Pertanian ikut meluncurkan benih terbaru Botani yakni IPB-9G pada acara di Lamongan bulan April lalu. Menteri menyuarakan peningkatan produksi benih dan pemanfaatan yang lebih luas oleh petani.

Dibandingkan dengan kondisi sebelum kemitraan, kini Botani telah meningkatkan kelas perusahaannya secara signifikan dengan meningkatkan kapasitas produksinya dari 80 menjadi 300 ton per tahun, menambah total staf tetap dari 5 menjadi 15 orang (termasuk lima agronomi baru), dan memperluas saluran distribusinya dari 1 menjadi 8 distributor.

Pada bulan Februari 2024, dalam pertemuan antar mitra benih padi PRISMA, Direktur Botani mengakui bahwa kemitraan ini telah berperan penting dalam keberhasilan Botani.

“Melalui kemitraan dengan PRISMA, kami menemukan rumah yang tepat untuk produk kami. Kerjasama ini merupakan pencapaipan yang sangat signifikan, karena memungkinkan kami melangkah dari titik awal menuju titik kesuksesan. Pendekatan PRISMA terhadap pengembangan sistem pasar telah terbukti sangat efektif dalam memfasilitasi pengenalan produk benih cerdas iklim kami ke pasar,” ucap Direktur Botani, Dadang Syamsul Munir, pada acara Diskusi antar mitra PRISMA."

PRISMA sedang melakukan penilaian dampak terhadap hasil kemitraan di tingkat petani. Penelitian Botani menemukan bahwa benih yang ditanam dapat mengurangi 20 persen penggunaan pupuk dan air, dan hal ini akan dikonfirmasi melalui penilaian dampak.

Berdasarkan laporan penjualan, kemitraan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi sekitar 6.000 petani dengan peningkatan pendapatan sebesar 30 persen. Melalui kerja sama ini, PRISMA diproyeksikan dapat berkontribusi dalam penurunan emisi sebesar 70,47 ton C02e.

“IPB3S menunjukkan kinerja yang mengesankan. Meskipun penggunaan air dan pupuk rendah, produksi saya meningkat dari 35 menjadi 50 karung, dan siklus tanam terasa lebih pendek. Ternak saya juga lebih menyukai jerami padi benih ini. Melihat kelebihan-kelebihannya, saya pasti akan menggunakan IPB3S pada musim tanam berikutnya.”

Wariman, Petani Padi, Karanganyar

“Saya tipe petani yang suka mencoba benih baru. Namun, saya hanya akan lanjut menggunakan benih tersebut jika terbukti kinerjanya baik, dan sejauh ini, tidak ada yang sehebat IPB9G. Hasil panennya luar biasa; Saya baru saja memanen hasil panen saya, dan hasilnya bisa mencapai 13 ton per hektar.”

Wahid, Petani Padi, Lamongan

Apa langkah selanjutnya? 

Produk PT Botani meliputi pupuk dan benih

Ke depan, Botani akan terus meningkatkan produksi benih cerdas iklim

Ke depan, Botani akan terus meningkatkan produksi benih cerdas iklim – perusahaan memperkirakan 500 ton benih akan diproduksi pada tahun 2025. Selain itu, perusahaan berencana melakukan uji coba produksi pada varietas benih yang baru akan ditemukan di tahun mendatang dan mengkomersialkan lebih banyak varietas benih padi cerdas iklim sebagai bagian dari strategi diferensiasi produk. Pada fase ini, Botani akan menghadapi tantangan dalam mencari lokasi produksi yang sesuai untuk mencapai target produksi perusahaan. Lokasi produksi yang dibutuhkan memerlukan penangkar yang terampil, kondisi iklim yang sesuai, dan akses terhadap penyedia jasa mekanisasi.

Perusahaan akan terus mengadvokasi kebutuhan atas dukungan pemerintah di sektor pertanian dengan menerapkan dan mempromosikan inovasi cerdas iklim. Direktur Botani menekankan bahwa benih-benih pelopor cerdas iklim mereka harus diintegrasikan dengan praktik pertanian cerdas iklim lainnya, termasuk pengelolaan air yang efisien, input pertanian organik, dan metode pertanian tanpa limbah, sehingga menciptakan petani produktif dan lebih tangguh.

Kabar Lain

Liputan Berita: Pertanian Cerdas Iklim

Inovasi Agrobisnis untuk Perubahan Iklim
Baca

Climate Spotlight: Fertiliser

Mendapatkan dosis yang tepat untuk tanaman dan planet 

Baca

Studi Kasus: Pertanian Cerdas Iklim   

Meningkatkan Resiliensi dan Produktivitas melalui Varietas Jagung Cerdas Iklim di Iklim Kering

Baca

Emission Control Block untuk Sapi

Meningkatkan Produktivitas dan Mengurangi Emisi dari Industri Peternakan Sapi di Indonesia

Baca

Liputan Berita: Mendorong Inklusi dalam Agrobisnis Indonesia

Agribusinesses and people with disabilities share their experience

Baca

GEDSI Spotlight: Jadi ‘Mapan’ di Tangan Perempuan

Penangkar benih padi memperbarui strategi penjualan dan pemasaran untuk menjangkau lebih banyak petani perempuan

Baca

Peluncuran kampanye: Petani Maju

Kampanye untuk menumbuhkan petani produktif serta masyarakat berdaya

Baca

Rilis media: Penguatan peran perempuan di sektor pertanian

Peluang bisnis bagi pelaku usaha
Baca