Bappenas Logo Australian Government Logo

Liputan Berita: Mendorong Inklusi dalam Agrobisnis Indonesia

GEDSI

GEDSI

Agribusinesses and people with disabilities share their experience

Pada hari Selasa, 21 Mei, PRISMA menyelenggarakan acara lokakarya Petani Maju dengan tema "Inklusi Disabilitas dalam Agrobisnis: Dari Kesadaran Menuju Tindakan." Selama acara tersebut, pelaku usaha agrobisnis dan penyandang disabilitas saling berbagi praktik-praktik terbaik untuk menjangkau lebih banyak petani penyandang disabilitas dengan produk, layanan, dan inovasi yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Inklusi Disabilitas dalam Agrobisnis: Dari Kesadaran Menuju Tindakan

Bapak Suryono, perwakilan DPO Banyuurip, sebuah OPD lokal di Purworejo, Jawa Tengah dan Ibu Dina Novellia, perwakilan Advanta Indonesia memetakan potensi dan tantangan penyandang disabilitas di Lokakarya Inklusi Disabilitas dalam Agribisnis: Dari Kesadaran Menuju Tindakan

Tiada tentang kami tanpa kami

Pada hari Selasa, 21 Mei, PRISMA menyelenggarakan acara lokakarya Petani Maju dengan tema "Inklusi Disabilitas dalam Agrobisnis: Dari Kesadaran Menuju Tindakan." Selama acara tersebut, pelaku usaha agrobisnis dan penyandang disabilitas saling berbagi praktik-praktik terbaik untuk menjangkau lebih banyak petani penyandang disabilitas dengan produk, layanan, dan inovasi yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Petani Maju merupakan kampanye PRISMA untuk mendukung petani produktif dan komunitas yang kuat. Petani penyandang disabilitas sering kali kehilangan kesempatan sebagai konsumen produk dan layanan yang dapat meningkatkan produktivitas. Kampanye ini mendukung agrobisnis menjembatani kesenjangan tersebut melalui riset pasar dan menargetkan segmen pelanggan yang berbeda.

Acara yang difasilitasi oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM, sebuah organisasi kemanusiaan yang memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas, mengundang partisipasi berbagai pelaku agrobisnis, termasuk perusahaan pakan ternak dan pupuk, petani penyandang disabilitas, dan organisasi penyandang disabilitas (OPD).

Pak Eko Harsono, Project Manager PR YAKKUM, menekankan pentingnya langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti yang dipandu oleh masukan dari komunitas, mengikuti prinsip “Tiada tentang kami tanpa kami”.

Pimpinan Tim PRISMA, Mohasin Kabir, membagikan betapa pentingnya masalah ini:

“Integrasi inklusi disabilitas dalam sektor pertanian sangatlah penting, terutama mengingat hampir 50 persen penyandang disabilitas mengandalkan pertanian untuk mata pencaharian mereka.”

Pedoman yang Dikembangkan dengan Komunitas

Dalam acara tersebut, para agrobisnis dipandu langkah demi langkah agar dapat melibatkan petani penyandang disabilitas. Proses ini meliputi pengumpulan data tentang tingkat disabilitas di suatu daerah dan mengorganisir kegiatan tatap muka untuk edukasi dan pemasaran kepada petani, dengan tujuan agar petani penyandang disabilitas diundang dan dapat berpartisipasi penuh.

Proses tersebut diuraikan dalam Pedoman Aksesibilitas, yang dibuat khusus untuk agrobisnis oleh PRISMA dan PR YAKKUM, dengan saran dan masukan dari petani penyandang disabilitas.

Acara ini juga menyoroti peran penting OPD dalam mengatasi hambatan dan menghubungkan agrobisnis dengan petani penyandang disabilitas. OPD telah memiliki hubungan erat dengan petani penyandang disabilitas dan dapat membantu menghubungkan perusahaan dengan petani secara lebih bermakna.

Bapak Nugroho, salah satu panelis dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Klaten (PPDK), menyatakan:

“Kita perlu mengubah paradigma umum penyandang disabilitas dari objek penerima bantuan, menjadi subjek pembangunan yang memiliki hak yang sama untuk perpartisipasi penuh. Melibatkan komunitas disabilitas dalam mata rantai agrobisnis dapat mendukung perubahan paradigmna tersebut.”

Seiring bertambahnya usia, semakin banyak petani yang menghadapi disabilitas seperti gangguan penglihatan, pendengaran, dan mobilitas. Sebanyak 39 persen petani berusia di atas 55 tahun menghadapi tantangan ini. Oleh karena itu, penting sekali memahami sudut pandang petani.

Disabilitas mencakup berbagai tantangan. Ketika dipahami dan disediakan akomodasi yang layak, tantangan-tantangan tersebut dapat membuka potensi petani, memberikan peluang bagi bisnis untuk berinovasi, berkembang, dan memberikan dampak sosial.

Bapak Nugroho mewakili PPDK (Paguyuban Penyandang Disabilitas Klaten), sebuah ODP lokal di Klaten, Jawa Tengah, Bapak Julius Eklemis selaku pemilik perusahaan benih di Flores, NTT, dan Bapak Robert dari KATALIS, sebuah program dari pendanaan DFAT - Kedutaan Besar Australia

Pendekatan Baru yang Membuahkan Hasil

Dari kiri ke kanan, Bapak Ariyanto, agen distributor NuFeed (yang mendukung Ibu Martini di kegiatan demo plot dan mendorongnya menjadi sub-agen pakan), Bapak Purwanto, suami dari Ibu Martini yang juga seorang peternak dan telah menjadi sub-agen pakan NuFeed, Ibu Martini, dan Bapak Totok, Direktur Operasional NuFeed

Kita harus memperluas wawasan kita karena di luar sana banyak peluang yang menunggu kita

PT NuFeed International Indonesia (NuFeed) yang merupakan mitra PRISMA dan perusahaan pakan ternak, membagikan strategi agar dapat melibatkan peternak sapi perah penyandang disabilitas dalam acara lokarya tersebut:

“Kita harus memperluas wawasan kita karena di luar sana banyak peluang yang menunggu kita,” kata Direktur NuFeed, Pak Totok.

NuFeed bekerja sama dengan peternak penyandang disabilitas dalam penyelenggaraan kegiatan demplot produk pakan ternak mereka, DairyMix. Demplot ini membantu peternak melihat keunggulan produk secara langsung dan telah berhasil menciptakan produk unggulan lokal.

Dengan mengikutsertakan peternak penyandang disabilitas, NuFeed berupaya untuk memperkenalkan produk, meningkatkan kepercayaan diri petani, dan medorong penjualan. Upaya perusahaan ini tidak hanya memperluas pasar mereka tetapi juga meningkatkan empati dan pemahaman dalam tim mereka.

Mereka meminta masukan dari PR YAKKUM dan beberapa perwakilan peternak dengan disabilitas untuk menggali cara terbaik melibatkan lebih banyak peternak dengan disabilitas dalam kegiatan demplot. 

“Ketika kami melakukan proyek ini, kami berbicara dengan teman-teman penyandang disabilitas tentang apa yang mereka butuhkan dan bagaimana hal itu dapat disesuaikan dengan kebutuhan kami,” kata Pak Totok.

Produk mereka, DairyMix, dirancang agar lebih terjangkau dan cocok untuk petani kecil. Pakan ini membantu meningkatkan produksi susu dan pendapatan peternak melalui campuran pakan dengan nutrisi berimbang dan mengurangi kebutuhan mereka untuk mengumpulkan dan memotong rumput sebagai pakan ternak.

Sebelumnya, untuk memberi pakan ternak, peternak harus mencampur beberapa jenis bahan baku (pollard, bran, ampas tahu, dll) dan mencampurnya kembali dengan rumput. Namun dengan DairyMix, peternak hanya mencampur pakan konsentrat tersebut dengan rumput saja. Proses yang disederhanakan ini bermanfaat, khususnya bagi peternak dengan hambatan fisik. 

NuFeed terhubung dengan 10 petani, 5 di antaranya adalah penyandang disabilitas, dalam kegiatan demplot di Boyolali, Jawa Tengah. Dari 5 petani penyandang disabilitas yang terlibat, 2 telah menjadi agen pakan.

Setelah keberhasilan demplot tersebut, NuFeed menyelenggarakan acara sosialisasi untuk lebih menyebarluaskan hasilnya. Kembali lagi, proses ini melibatkan petani penyandang disabilitas untuk turut hadir. Hasilnya, 35 persen dari petani yang hadir di acara tersebut merupakan penyandang disabilitas.

NuFeed berencana untuk melanjutkan proyek demplotnya, dan belajar dari pengalaman sebelumnya, mereka tidak perlu mengadakan demplot komprehensif dengan membagikan sampel, namun tetap melibatkan penyandang disabilitas dan jaringan mereka.

“Proyek ini berjalan dengan baik dan masih berlanjut hingga sekarang,” kata Pak Totok.

Acara sosialisasi NuFeed di Jawa Tengah

Petani Juara

Ibu Martini bersama sapi perahnya di Desa Banyuanyar, Jawa Tengah

Seiring bertambahnya penggunaan NuFeed, sapi-sapi kami manjadi lebih sehat, produksi susu meningkat, dan operasi harian menjadi lebih efisien

Ibu Martini, seorang peternak sapi perah dari Desa Banyuanyar, ikut berpartisipasi dalam demplot NuFeed dan telah menjadi agen pakan yang menjual produknya secara lokal. Ibu Martini memiliki hambatan fisik sejak kecil. Dengan menggunakan pakan ternak DairyMix, beliau dapat mengurangi beban keluarga mengumpulkan rumput untuk pakan ternak, sekaligus meningkatkan produktivitas sapi perahnya.

IIbu Martini berbagi pengalamannya dengan NuFeed dan sebagai peternak kepada para peserta acara:

“Pelatihan dan sumber daya yang diberikan selama demplot telah mengubah peternakan sapi perah kami. Seiring bertambahnya penggunaan NuFeed, sapi-sapi kami manjadi lebih sehat, produksi susu meningkat, dan operasi harian menjadi lebih efisien.”

“Sebagai agen pakan, kami mampu menjual 6-7 ton pakan setiap bulan, yang mana telah sangat membantu meningkatkan pendapatan keluarga saya dan membuktikan bahwa disabilitas tidak menjadi halangan untuk bisa sukses dalam bertani.”

Ibu Martini at the workshop in Jakarta 

Apa Selanjutnya?

The event is part of PRISMA's Future Farmer campaign to spread innovations and inclusive practices 

Kami sangat terkesan dengan komitmen para pelaku agrobisnis untuk beradaptasi dan mengubah strategi mereka

Terinspirasi oleh langkah Ibu Martini dan NuFeed, para pelaku agrobisnis berbagi rencana kedepan mereka untuk mengembangkan praktik bisnis yang lebih inklusif di acara tersebut.

“Kami sangat terkesan dengan komitmen para pelaku agrobisnis untuk beradaptasi dan mengubah strategi mereka. Mendengar pendapat para petani hari ini, menginspirasi kita semua untuk lebih memahami bagaimana cara kita bisa berkorelasi dan membina kemitraan dengan petani. Di PRISMA, kami bangga dengan peran kami dalam lingkup kerja yang penting ini,” kata Mohasin Kabir.

Sampai saat ini, sebagai hasil dari dukungan berkelanjutan PRISMA kepada agrobisnis, 4 perusahaan, termasuk NuFeed, telah menunjukkan komitmen mereka untuk mengembangkan aktivitas penyuluhan petani yang lebih inklusif, dan 8 perusahaan telah mengadopsi prinsip-prinsip desain universal untuk meningkatkan aksesibilitas produk mereka.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana membangun praktik bisnis yang inklusif, silakan lihat Pedoman Aksesibilitas. Mari bersatu untuk menciptakan sektor pertanian yang lebih kuat, adil, dan inklusif!

Pak Nasir dari  PRISMA 

Pedoman Aksesibilitas di Sektor Pertanian

Kabar Lain

Liputan Berita: Pertanian Cerdas Iklim

Inovasi Agrobisnis untuk Perubahan Iklim
Baca

Climate Spotlight: Fertiliser

Mendapatkan dosis yang tepat untuk tanaman dan planet 

Baca

Studi Kasus: Pertanian Cerdas Iklim

Mewujudkan Pertanian Padi Tahan Iklim: Mengatasi Tantangan Adopsi Varietas Unggul di Indonesia

Baca

Studi Kasus: Pertanian Cerdas Iklim   

Meningkatkan Resiliensi dan Produktivitas melalui Varietas Jagung Cerdas Iklim di Iklim Kering

Baca

Emission Control Block untuk Sapi

Meningkatkan Produktivitas dan Mengurangi Emisi dari Industri Peternakan Sapi di Indonesia

Baca

GEDSI Spotlight: Jadi ‘Mapan’ di Tangan Perempuan

Penangkar benih padi memperbarui strategi penjualan dan pemasaran untuk menjangkau lebih banyak petani perempuan

Baca

Peluncuran kampanye: Petani Maju

Kampanye untuk menumbuhkan petani produktif serta masyarakat berdaya

Baca

Rilis media: Penguatan peran perempuan di sektor pertanian

Peluang bisnis bagi pelaku usaha
Baca