Bappenas Logo Australian Government Logo

GEDSI Spotlight: Jadi ‘Mapan’ di Tangan Perempuan

GEDSI

Spotlight

Penangkar benih padi memperbarui strategi penjualan dan pemasaran untuk menjangkau lebih banyak petani perempuan

Di Jawa Tengah, PRISMA mendukung penangkar benih padi unggulan PT Agrosid Manunggal Sentosa/PT Primasid Andalan Utama (Agrosid/Primasid) dalam pembaruan strategi penjualan dan pemasaran mereka agar dapat menjangkau lebih banyak petani perempuan dan membekali mereka dengan pengetahuan yang meningkatkan produktivitas dan ketrampilan. 

Petani ‘santai’ adalah petani bahagia

Ibu Narto di lahan miliknya di Jawa Tengah bersama Pak Joko, agronomis senior dari Agrosid/Primasid, penangkar benih padi unggulan. 

"Jika kita menanam padi Mapan (varietas padi unggulan), seakan-akan kita menjadi petani yang santai," kata Ibu Narto

"Jika kita menanam padi Mapan (varietas padi unggulan), seakan-akan kita menjadi petani yang santai," kata Ibu Narto

Mapan adalah varietan benih padi hibrida unggulan yang membutuhkan lebih sedikit air dan pupuk dibandingkan dengan varietas lokal (benih dari penanaman sebelumnya) dan waktu perawatannya lebih singkat. Varietas Mapan juga menghasilkan bulir padi lebih banyak daripada varietas yang bukan unggulan. Nasi yang dihasilkan juga lebih pulen dan lebih harum jika dibandingkan benih sisa panen, serta ukuran berasnya sedang, yang mana digemari oleh orang Indonesia.

Sejak menggunakan Mapan, hasil panen Ibu Narto meningkat hingga 31 persen. Dari sebelumnya 7,5 ton per hektar kini mencapai 10,5 ton. Hal ini tentu sangat menguntungkan Ibu Narto.

Dengan kondisi merawat cucu yang berusia 8 bulan serta mengurus beberapa usaha kecil yang dijalankan, menjadikan waktu hal yang sangat berharga baginya.

"Batangnya lebih tebal jadi tikus tidak kuat menggigit, dan daunnya lebih tinggi jadi benihnya terlindungi dari burung. Sangat menghemat waktu," jelasnya.

Ibu Narto tinggal di kawasan dataran rendah Jawa Tengah, tepatnya di desa kecil bernama Ngelo. Desa ini berjarak satu jam perjalanan dari Solo dan dapat diakses melalui jalan yang kerap rusak akibat musim hujan. Hanya tersisa sedikit aspal berdebu di kedua sisinya. Di sepanjang jalan terdapat petak-petak kecil sawah milik petani-petani kecil setempat.

Dengan lahan yang terbatas, Ibu Narto berkeinginan memaksimalkan keuntungan untuk dirinya dan keluarganya.

peningkatan hasil panen Ibu Narto sejak menggunakan benih padi unggulan dari Agrosid/Primasid (dari 7,5 ton per hektar menjadi 10,5 ton).

Menjangkau siapa?

   

PRISMA menyoroti ketidaksesuaian antara strategi penjualan dan pemasaran 

Pengalaman PRISMA bekerja sama dengan agrobisnis mengungkap kesalahan yang umum dilakukan: strategi penjualan dan pemasaran seringkali hanya berfokus pada petani laki-laki, mengabaikan bagaimana perempuan seperti Ibu Narto dapat mengakses informasi serta layanan terhadap produk.

Untuk mengatasi masalah tersebut dan memastikan perempuan memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, PRISMA berkolaborasi dengan penangkar benih padi Mapan, PT Agrosid Manungal Sentosa/ PT Primasid Andalan Utama (Agrosid/Primasid). Tujuan utama kemitraan ini adalah mendukung pemanfaatan benih padi unggulan yang lebih luas agar produktivitas petani kecil meningkat.

PRISMA menyoroti ketidaksesuaian antara strategi penjualan/pemasaran dengan peluang komersial yang ada, sehingga agrobisnis seperti penangkar benih padi dapat memperluas segmen pelanggannya dengan menargetkan konsumen perempuan. PRISMA juga menunjukkan bahwa perempuan berperan aktif dalam pemilihan benih, membuktikan bahwa perempuan tidak dapat dilepaskan dari budidaya padi.

Pada titik itu, Agrosid/Primasid merumuskan ulang strategi barunya. Pertama-pertama mereka melatih para agronomis yang bekerja dengan petani setiap hari, memperkenalkan pertemuan tani yang khusus bagi perempuan di wilayah kerja mereka, dan berkomunikasi secara efektif dengan para petani perempuan. Pelatihan ini memberikan pengetahuan spesifik, seperti cara mengatur waktu pelaksanaan pertemuan petani agar memungkinkan dihadiri perempuan untuk hadir, pentingnya mengundang perempuan saat menyelenggarakan acara, dan membuat acara yang secara aktif mendorong partisipasi perempuan.

Dari teori menjadi tindakan

“Pertemuan petani perempuan seperti berbeda dari yang sudah-sudah, dan (setelah mengikutinya) saya jadi tersadar ternyata banyak hal yang bisa kami lakukan”, ungkap Ibu Narto.

Mendapatkan informasi langsung dari Pak Joko sangat membantu saya

Sebagai agronomis senior, Pak Joko mengawasi lebih dari 20 agronomis di Jawa Tengah dan wilayahnya sendiri. Ia merupakan peserta dalam pelatihan yang diadakan Agrosid dan setelah itu, menginisiasi pertemuan tani khusus petani perempuan serta pertemuan yang dihadiri baik petani laki-laki dan perempuan. Pertemuan tersebut dilakukan di area persawahan, menjadi tempat untuk tanya-jawab dengan para petani mengenai kondisi tanaman mereka. Pak Joko bahkan memberikan kontak WhatsApp-nya jika para petani memiliki pertanyaan lanjutan.

"Kami mengubah cara kami berinteraksi dengan para petani. Dulu, kami hanya menyapa para 'bapak-bapak', namun sekarang kami juga menghampiri 'ibu-ibu'. Kami berusaha memberikan perhatian lebih kepada peserta perempuan dalam pertemuan tani dan mendorong mereka untuk menyampaikan pendapat," kata Pak Joko.

Ibu Narto tinggal di wilayah kerja Pak Joko, dan telah menjalin komunikasi dengan agronomis tersebut melalui WhatsApp, menanyakan informasi yang ia perlukan.

"Mendapatkan informasi langsung dari Pak Joko sangat membantu saya. Ketika saya menghadiri acara petani dan bertemu petani lain, saya jadi lebih percaya diri,” ungkap Ibu Narto.

“Sangat penting bagi kami untuk mendapatkan informasi secara langsung, sehingga saya bisa memahaminya dan langsung mempraktekannya tanpa harus mengandalkan informasi dari suami saya. Menggunakan benih unggul adalah permulaannya," tambahnya.

Dukungan langsung dari Pak Joko dan hasil panen yang meningkat berkat Mapan P05 telah mendorong Ibu Narto untuk memperluas sawahnya. Ia bahkan telah memulai usaha sampingan dengan menjual pupuk organik dan Trichoderma, sejenis jamur yang mempercepat proses pengomposan.

PRISMA kembali menemukan bahwa jika produktivitas meningkat, hasilnya seringkali akan diinvestasikan kembali untuk kegiatan pertanian. Hal ini menghasilkan tambahan pendapatan dan ketahanan finansial bagi petani karena mereka biasanya tidak hanya bergantung dari sumber pendapatan tunggal atau hanya dari satu tanaman.

Di wilayah kerjanya, Pak Joko melihat adanya peningkatan persentase petani perempuan yang hadir di pertemuan kelompok tani hingga 30%. Perempuan kini menerima lebih banyak informasi tentang benih Mapan dan teknik pertanian lainnya, memperluas jejaring mereka, dan menemukan peluang bisnis baru.

“Pertemuan petani perempuan seperti berbeda dari yang sudah-sudah, dan (setelah mengikutinya) saya jadi tersadar ternyata banyak hal yang bisa kami lakukan”, ungkap Ibu Narto.

Pak Joko juga mengamati adanya peningkatan pendapatan rumah tangga di wilayah tersebut sejak varietas padi unggul Mapan mulai diperkenalkan.

"Keluarga yang sebelumnya bahkan tidak memiliki kipas angin, sekarang memiliki dua, bahkan bisa membeli kulkas."

Bagi Ibu Narto, minat petani perempuan untuk belajar terus meningkat. “Banyak sekali perempuan yang tertarik."

Tips bagi Pelaku Usaha Pertanian di Indonesia

Kabar Lain

Siaran Langsung: Merajut Pertanian Masa Depan

Merayakan 11 Tahun Perjalana PRISMA Mengembangkan Ekosistem Pertanian menuju Indonesia Emas 2045

Baca

Liputan Berita: Pertanian Cerdas Iklim

Inovasi Agrobisnis untuk Perubahan Iklim
Baca

Climate Spotlight: Fertiliser

Mendapatkan dosis yang tepat untuk tanaman dan planet 

Baca

Studi Kasus: Pertanian Cerdas Iklim

Mewujudkan Pertanian Padi Tahan Iklim: Mengatasi Tantangan Adopsi Varietas Unggul di Indonesia

Baca

Studi Kasus: Pertanian Cerdas Iklim   

Meningkatkan Resiliensi dan Produktivitas melalui Varietas Jagung Cerdas Iklim di Iklim Kering

Baca

Emission Control Block untuk Sapi

Meningkatkan Produktivitas dan Mengurangi Emisi dari Industri Peternakan Sapi di Indonesia

Baca

Liputan Berita: Mendorong Inklusi dalam Agrobisnis Indonesia

Agribusinesses and people with disabilities share their experience

Baca

Peluncuran kampanye: Petani Maju

Kampanye untuk menumbuhkan petani produktif serta masyarakat berdaya

Baca

Rilis media: Penguatan peran perempuan di sektor pertanian

Peluang bisnis bagi pelaku usaha
Baca