Bappenas Logo Australian Government Logo

Liputan Berita: Pertanian Cerdas Iklim

Perubahan Iklim

Kegiatan

Inovasi Agrobisnis untuk Perubahan Iklim

PRISMA dan Katadata menggandeng media untuk konferensi pers dalam acara lokakarya nasional "Pertanian Cerdas Iklim: Meningkatkan Produktivitas, Ketahanan, dan Keberlanjutan Pertanian Indonesia", yang diselenggarakan di Jakarta, pada tanggal 20 dan 21 Juni 2024

Solusi cerdas iklim yang innovatif

Pak Dadang, Direktur PT Botani Seed Indonesia, dalam konferensi pers: Inovasi Agrobisnis melalui Pertanian Cerdas Iklim

Benih cerdas iklim memiliki produktivitas tinggi namun low cost. - Dadang, Direktur PT Botani Seed Indonesia

[Katadata rilis media]

Perubahan iklim dan kerawanan pangan menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian, khususnya padi dan jagung sebagai tanaman terpenting di Indonesia. Gangguan terhadap kedua sektor tersebut akan menimbulkan guncangan di masyarakat dan ancaman terhadap target pembangunan nasional.

Pertanian cerdas iklim menjadi solusi dalam mengembangkan pertanian yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Dalam hal ini, agrobisnis berperan penting untuk menggenjot inovasi pertanian yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus meningkatkan ketahanan petani terhadap perubahan iklim. Keterlibatan agrobisnis dalam pertanian cerdas iklim secara konstruktif juga dapat mendukung pemerintah memenuhi target nasional pengurangan emisi karbon.

Salah satu bentuk dari pertanian cerdas iklim adalah benih padi cerdas iklim yang dikembangkan PT Botani Seed Indonesia, perusahaan milik IPB University. Direktur PT Botani Seed Indonesia Dadang Syamsul Munir mengungkapkan, pengembangan benih padi cerdas iklim dapat mengurangi kebutuhan pupuk dan air sehingga dapat mengurangi biaya perawatan padi.

“Benih cerdas iklim memiliki produktivitas tinggi namun low cost. Hal ini karena penggunaan pupuk lebih sedikit dan pemanfaatan air lebih efisien. Keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan benih inovasi kami lebih adaptif terhadap perubahan iklim karena mampu mengurangi produksi emisi GRK,” kata Dadang dalam konferensi pers Inovasi Agrobisnis Melalui Pertanian Cerdas Iklim yang digelar PRISMA dan Katadata, Rabu (19/6/2024).

Dadang menambahkan, benih cerdas iklim juga adaptif terhadap iklim kering. Pada tahun lalu, kapasitas produksi benih cerdas iklim yang diproduksi PT Boni Seed Indonesia mencapai 300 ton.

Pupuk Mineral dari Bumi

Pak Eddyko, Direktur PT Agrotama Tunas Sarana, menjelaskan peran pupuk berbasis mineral organik dalam upaya mitigasi iklim kepada media.

Pupuk kami mengandung unsur hara makro sekunder yang dapat membantu meningkatkan kesehatan dan hasil tanaman serta memperbaiki dan menjaga kesuburan tanah. - Eddyko, Direktur PT Agrotama Tunas Sarana

Bentuk pertanian cerdas iklim yang dilakukan PT Agrotama Tunas Sentosa (ATS) adalah pengembangan produk pupuk berbasis mineral organik yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi produksi gas metana. PT ATS menjualnya dengan merek GPS (Gypsum – Polyhalite – Silica).

Direktur PT Agrotama Tunas Sarana Eddyko menjelaskan, pupuk ramah lingkungan ini berasal dari cangkang kerang-kerangan dan sedimen diatom yang ditambang tanpa proses kimiawi sehingga lebih aman bagi tanaman dan lingkungan.

“Pupuk ini mengandung unsur hara makro sekunder yang dapat membantu meningkatkan kesehatan dan hasil tanaman serta memperbaiki dan menjaga kesuburan tanah. Penggunaan pupuk ini juga mampu menetralkan keasaman tanah sehingga menghambat pertumbuhan bakteri metanogenik yang menghasilkan gas methana,” jelas Eddyko.

Eddyko menambahkan, PT Agrotama Tunas Sarana berkolaborasi dengan petani kunci bawang merah dan Dinas Pertanian Sumatera Utara dalam mendorong adopsi penggunaan pupuk komersil berbasis mineral-organik yang bisa meningkatkan hasil panen dan juga memperbaiki kondisi tanah dan menekan pencemaran lingkungan.

Benih Jagung yang Adaptif terhadap Iklim

Sesi diskusi dengan media nasional dalam konferensi pers

Banyak petani sudah merasakan keunggulan benih ini namum sulit untuk mendapatkan akses. - Medhat, perwakilan dari PRISMA

Perwakilan dari PRISMA Medhat Kemal menambahkan, PRISMA bekerja sama dengan produsen benih jagung di NTT dalam mengembangkan ketersediaan benih jagung adaptif iklim kering di pasar komersial. Salah satunya adalah benih jagung varietas Lamuru dan Jakarin yang merupakan hasil penelitian dari Balai Pengujian Standar Instrumen Tamaman Serealia Maros.

“Banyak petani sudah merasakan keunggulan benih ini namum sulit untuk mendapatkan akses ini karena selama ini mereka mendapatkan itu dari pemerintah secara subsidi. Karena itu, kami bekerja bersama produsen benih lokal yang berada di Beu, Manggarai Timur, dan Sika untuk mempermudah para petani mendapatkan varietas Lamuru dan Jakarin di pasaran,” kata Medhat.

Menurut dia, kedua varietas tersebut sesuai untuk kondisi NTT dengan lahan dan iklim kering, dengan angka rata-rata produktivitas mencapai 7 ton per hektare.

PRISMA, program kemitraan antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas dan Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) untuk pertumbuhan pasar pertanian nasional telah menjalin 273 kemitraan publik dan swasta dan memberi dampak positif peningkatan pendapatan bagi lebih dari 1,5 juta rumah tangga petani kecil di Indonesia.

Sebagian besar kemitraan yang dilakukan PRISMA memiliki elemen pertanian cerdas iklim yang ditandai dengan adanya peningkatan produktivitas dan meningkatnya resiliensi petani terhadap perubahan iklim.

Pelajari lebih lanjut tentang kemitraan pertanian cerdas-iklim PRISMA di Climate Spotlight Fertiliser dan tiga studi kasus:

(1) Mewujudkan Pertanian Padi Tahan Iklim: Mengatasi Tantangan Adopsi Varietas Unggul di Indonesia

(2) Meningkatkan Resiliensi dan Produktivitas melalui Varietas Jagung Cerdas Iklim di Iklim Kering

(3) Emission Control Block untuk Sapi: Peningkatan Produktivitas dan Pengurangan Emisi pada Industri Peternakan Sapi di Indonesia

Kabar Lain

Siaran Langsung: Merajut Pertanian Masa Depan

Merayakan 11 Tahun Perjalana PRISMA Mengembangkan Ekosistem Pertanian menuju Indonesia Emas 2045

Baca

Climate Spotlight: Fertiliser

Mendapatkan dosis yang tepat untuk tanaman dan planet 

Baca

Studi Kasus: Pertanian Cerdas Iklim

Mewujudkan Pertanian Padi Tahan Iklim: Mengatasi Tantangan Adopsi Varietas Unggul di Indonesia

Baca

Studi Kasus: Pertanian Cerdas Iklim   

Meningkatkan Resiliensi dan Produktivitas melalui Varietas Jagung Cerdas Iklim di Iklim Kering

Baca

Emission Control Block untuk Sapi

Meningkatkan Produktivitas dan Mengurangi Emisi dari Industri Peternakan Sapi di Indonesia

Baca

Liputan Berita: Mendorong Inklusi dalam Agrobisnis Indonesia

Agribusinesses and people with disabilities share their experience

Baca

GEDSI Spotlight: Jadi ‘Mapan’ di Tangan Perempuan

Penangkar benih padi memperbarui strategi penjualan dan pemasaran untuk menjangkau lebih banyak petani perempuan

Baca

Peluncuran kampanye: Petani Maju

Kampanye untuk menumbuhkan petani produktif serta masyarakat berdaya

Baca

Rilis media: Penguatan peran perempuan di sektor pertanian

Peluang bisnis bagi pelaku usaha
Baca